Kontroversial Film "?" (Tanda tanya)

Label: ,

semalam saya habis menonton film yang kata orang-orang ini adalah film yang banyak diributkan oleh orang-orang. saya penasaran dengan maksud dari cerita fil ini. langsung saja, setelah saya menonton film ini ada beberapa hala yang saya tangkap.

1. Film ini seolah meberikan atau menggambarkan fakta bahwa umat Islam adalah kumpulan orang-orang yang kasar, penuh dengan sikap kepicikan dan kebodohan, rasis, suka anarkis dan bahkan menebar teror (terlihat sewaktu adegan bom di gereja, seolah-oalh memang pelakunya adalah umat islam). citra umat islam dalam cerita ini benar-benar babak belur ditampilakn oleh sutradara film.

2. hal ini berbanding terbalik dengan penggambaran agama-agama lain (daklam film ini di gambarkan agama katolik dan etnis china). terlihat disini agama lain digambarkan penuh kasih sayang, toleransi tinggi dan sabar. terlihat ketika adegan saat idul fitri, etnis cina berdialog tentang jangan membuka restoran cina sampai hari kelima idulfitri. namun karena anaknya yang ingin restorannya maju (maklum karena anaknya baru belajar merintis restoran) tetap membuka restoran tersebut. dan tiba-tiba segerombolan umat muslim sambil berteriak, "Allahu akbar!!" memporak-porandakan restoran tersebut dan memukul pemilik restoran yang sudah sakit kritis dan sangat tua. dari adegan ini terlihat sekali Islam digambarkan sangat jelek. seain itu, diawal film pun di ceritakan adegan penusukan seorng pastur dan ini seolah menebar fitnah bahwa umat islam lah yang melakukan nya.

3. toleransi yang salah. terlihat ketika adegan seorang ibu yang murtad dar islam ke katolik, namun anaknya yang masih kecil tetap islam. ketika bulan Ramadhan si ibu tetap menemani anknya bersahur, mengajarinya membaca doa, mengantarkannya mengaji, seolah murtad dari Islam diperbolehkan dan di legalkan

Dalam hal ini mungkin si sutradara ingin menyampaikan bahwa dalam kehidupan masyarakat beragama pentingnya bertoleransi satu sama lain. namun hal ini malah menjadi kekeliruan. seolah ini menyebarkan "faham haram" berkedok toleransi.

Kholil Ridwan (Ketua MUI Pusat Bidang Budaya) beranggapan bahwa sang sutradara tidak tahu atau belumtahu islam tetapi sok tau. bahkan beliau berimbau kepada sang sutradara, "Saya menyarankan agar Saudara Hanung sebaiknya mengaji yang baik, dan dengan sukarela menyatakan bahwa filmnya memang keliru dan mengelirukan, Lebih baik lagi, film ini ditarik dari peredaran."

by :
Irfan Vlad Ţepeş (Ahmad Irfan Haris)
--Alumni RoVen--
Universitas Gadjah Mada
Angkatan 2010 · Sastra Jepang



1 komentar:
gravatar
Anonim mengatakan...
26 April 2011 pukul 19.21  

Tapi ane salut ma film nya bung hanung yang sebelumnya,,yaitu film 'sang pencerah'..

tapi entah kenapa saya jadi ilfil karena film '?' ini..

hiks..
:(

Posting Komentar